
Hangat. Saya biarkan aroma teh dari dataran tinggi Kerinci itu membasahi lidah, kemudian rasa kesatnya mengecat langit-langit mulut, lalu rembesannya mencakar kerongkongan.
Oleh P Chusnato
Sewaktu kecil, nun di sumbing sebuah dusun di Cilacap, ibu saya selalu merayakan pagi kami sekeluarga dengan secangkir teh tawar hangat. Rasa teh yang tidak bergula itu menjadi sebuah perayaan yang berbeda dari toples gula kami yang selalu kosong di dapur.